Historiografi merupakan ilmu yang mempelajari praktik ilmu sejarah. Hal ini dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, termasuk mempelajari metodologi sejarah dan perkembangan sejarah sebagai suatu disiplin akademik. Istilah ini
dapat pula merujuk pada bagian tertentu dari tulisan sejarah. Sebagai contoh, "historiografi Indonesia mengenai Gerakan 30 September selama rezim Soeharto" dapat merujuk pada pendekatan
metodologis dan ide-ide mengenai
sejarah gerakan tersebut yang telah ditulis
selama periode tersebut. Sebagai suatu analisa dari deskripsi sejarah, arti ketiga ini dapat berhubungan dengan
kedua arti sebelumnya dalam pengertian bahwa analisa tersebut biasanya terfokus
pada narasi, interpretasi, pandangan umum, penggunaan bukti-bukti, dan metode presentasi
dari sejarawan lainnya.
Historiografi Indonesia mengalami perkembangan dari
segi tema, wilayah dan periodesasi dan pendekatan. Mulai dari tema petani,
pedesaan, lalu berkembang sejarah intelektual, masyarakat maritim, perkotaan,
hubungan kerja di berbagai sektor ekonomi formal dan informal. Periodesasi
tidak lagi semata-mata menitik beratkan pada sejarah kolonial saja,
akan tetapi dari periode kolonial sampai ke periode Orde Baru hingga sekarang, dengan wilayah yang tidak lagi terkonsentrasi
pada Jawa, akan tetapi sudah mulai merambah daerah luar Jawa.
Historiografi pada masa orde baru
memberikan arti penting bagi perkembangan sejarah karena historiografi pada
masa ini memberikan dinamisasi bagi jalannya sejarah. Pada masa ini sejarah
dipakai untuk melenggangkan kuasa
politik dari Soeharto sebagai Presiden. Sejarah ditulis sesuai dengan “pesanan”
pemerintah orde baru yang bercorak militer. Soeharto bekerjasama dengan
sejarawan militer Nugroho Notosusanto untuk menuliskan sejarah yang pro pada
pemerintah orde baru dan pikiran rakyat tentang sejarah digiring untuk membenci
komunisme dan mencintai militer. Sejarah yang ditulis pada masa ini cenderung
melebih-lebihkan militer sebagai kekuatan utama dalam sejarah Indonesia.
Soeharto berusaha untuk menghilangkan peran Soekarno dalam sejarah bangsa.
Penghilangan gambar Soekarno pada saat upacar Proklamasi 17 agustus menjadi
buktinya. Penghilangan gambar Soekarno itu membuktikan keinginan Soharto yang
sanagt terobsesi untuk menghilangkan peran Soekarno.
Setelah dilaksanakan Seminar
Nasional Sejarah yang kedua pada tahun 1970, buku sejarah nasional akhirnya
terbit pada tahun 1975. Buku yang berisi penetapan periode sejarah Indonesia
berisi enam jilid yang semuanya mencakup prasejarah, periode kerajaan kerajaan
lama hindu, kerajaan–kerajaan Islam, pemerintahan kolonial abad ke 19,
nasionalisme dan akhir pemerintahan kolonial, pendudukan Jepang, revolusi,
demokrasi liberal, dan demokrasi terpimpin sampai peristiwa G30S/PKI.
Historiografi Indonesia Modern saat itu juga
menekankan arsip negara sebagai fakta–fakta yang dapat dipercaya berbeda dengan
historiografi lokal yang dimasukkan kedalam kategori dongeng rakyat. Buku-buku pelajaran
sekolah merupakan dasar untuk mengembangkan kesadaran sejarah dan kesadaran
nasional sebagaimana dilihat oleh negara. Sebagian besar sejarawan selama
periode orde baru berhasil menghindarkan diri dari fokus kepada negara sebagai
penindas dan peranannya dalam penulis dan sejarah nasional dan lokal. Dengan
demikian sejarawan professional di Indonesia lebih memusatkan perhatiannya pada
topik–topik penelitian yang tidak terlalu peka yang seringkali disponsori
pemerintah.
Buku yang menjadi penentu untuk masa
ini ialah buku Sejarah Nasional Indonesia sebanyak 6 jilid dimana pada jilid 6
merupakan jilid pamungkas yang memlebih-lebihkan
peran Soeharto dan militer ABRI. Pada buku SNI ini pujian terhadap Sudirman
dilakukan secara berlebihan dimana ia merupakan seorang Jenderal yang gagah
berani dan tetap berjuang walaupun harus sakit-sakitan. Namun buku SNI tidak
membahas peristiwa PDRI dimana kaum militer memberontak kepada Republik
Indonesia. Pemerintah Soeharto memiliah-milah sejarah yang menguntungkan
militer dan menggusur sejarah yang merugikan citra militer. Dalam SNI halaman
412 ditulis seperti ini :
“Tiga orang Perwira AD Myor Jenderal basuki rachmat, Brigjen M.
Yusuf dan Brigjen Amir Machmud, yang juga mengikuti sidang kabinet, sepakat
untuk menyusul Presiden Soekarno ke Bogor, motivasinya ialah agar
Presoden Soekarno tidak merasa terpencil dan supaya yakin bahwa ABRI khususnya
TNI AD tetap siap sedia mengatasi keadaan asal diberi kepercayaan penuh”.
Kutipan yang diambil dari buku Pemahan Sejarah
Indonesia yang disunting oleh William H Fredrick tersebut memperlihatkan
bagaimana SNI melebih-lebihkan peran ABRI dan bahkan memberikan kebohongan
karena setelah peristiwa tersebut keluarlah Surat Perintah Sebelas Maret yang
berkaibat pindahnya kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto. Tak jarang ada bebearap ahli pun yang menganggap bahwa buku SNI
ialah bukan buku Sejarah Nasional Indonesia melainkan buku Sejarah Politik
Nasional Indoensia. Melihat hal ini Sartono Kartodirdjo pun akhirnya membuat
buku tandingan dari SNI yaitu buku Pengantar Sejarah Indonesia baru.
Sartono tidak setuju dengan ide dari Nugroho yang hanya menuliskan sejarah dari
segi militer dan tidak memberikan ruang bagi rakyat kecil dalam
sejarah.
Setelah SNI mungkin kita masih ingat dengan
buku PSPB (Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa) yang salah satunya bertujuan
untuk menyadarkan siswa bahwa PKI ialah suatu hal yang harus dilawan dan Orde
Baru merupakan pemerintahan yang mengutamakan kemerdekaan dan keadilan. hal
tersebut jelas bermuatan politis karena dengan tujuan tersebut isi dari PSPB
pun tentu berpihak pada pemerintah Orde Baru, seperti kejadian G30S yang lebih
menyoroti peran militer dan menyalahkan PKI. padahal setelah itu para Militer
pun membantai ribuan orang tak bersalah yang diduga terlibat PKI, namun itu tak
dituliskan dalam PSPB.
Historiografi pada masa Orde Baru memang telah
diwarnai oleh manipulasi sejarah, maka dari itu sebagai kalangan yang peduli
pada bangsa Indonesia kita harus dapat menuliskan sejarah yang seimbang dan
netral tanpa memihak pihak manapun.
Periodesasi
dalam sejarah nasional Indonesia lebih banyak menggunakan pendekatan yang
konvensional (Kuntowijoyo, 2008 : 21). Ciri-cirinya sebagaimana telah
dikemukakan dalam pendekatan historiografi yang konvensional tema politik
menjadi ciri utama dalam alur periodesasinya. Misalnya dalam jilid II dan III
tema utamanya adalah kerajaan-kerajaan Hindu Budha dan kerajaan-kerajaan Islam.
Kerajaan adalah suatu institusi politik atau negara. Jilid IV dan V adalah
zaman Kedatangan Bangsa Barat dan Penjajahan di Indonesia. Bangsa Barat di sini
adalah bangsa-bangsa yang kemudian menjajah Indonesia. Terminologi penjajahan
merupakan terminologi politik yaitu kekusaan pemerintahan penjajah
(Pemerintahan Hindia Belanda). Jilid V periode Jepang dan kemerdekaan.
Eksplanasi tentang periode Jepang pun lebih banyak membahas tentang
pemerintahan pendudukan Jepang sebagai suatu institusi politik yang kemudian
dilanjutkan dengan pembahasan peristiwa-peristiwa politik yang mengantarkan
proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Sedangkan uraian pada jilid VI
periode Republik Indonesia pendekatan tema politik nampak ketika membicarakan
bagaimana Republik Indonesia dipertahankan, mendapatkan berbagai cobaan hingga
lahirnya suatu pemerintahan yang menyelematkan Republik Indonesia yaitu Orde
Baru.
Penyebutan
istilah Orde Baru dalam penulisan Sejarah Nasional Indonesia mencerminkan ada
interpretasi kekuasaan. Terminologi Orde Baru menunjukkan bahwa Sejarah
Nasional Indonesia adalah sejarah perjuangan. Perjuangan dimulai dengan jaman
kolonial yaitu perjuangan yang penuh dengan perang dalam mengusir penjajah atau
perjuangan antara kekuatan nasionalis melawan kolonial (penjajah). Hasil dari
perjuangan ini melahirkan sebuah negara yang merdeka yaitu Republik Indonesia.
Ketika Indonesia merdeka perjuangan belum selesai, timbul berbagai macam
ancaman dan gangguan bagi eksistensi Negara Republik Indonesia. Gangguan dan
ancaman itu baik dalam bentuk konflik fisik atau perjuangan bersenjata maupun
pergolakan politik. Ancaman dan gangguan baik datang dari luar maupun dari
dalam. Tantangan dari luar yaitu datangnya kembali Belanda yang ingin menjajah
Indonesia sehingga terjadilah perang atau konflik bersenjata antara pihak
Indonesia dengan Belanda. Periode ini dikenal dengan Periode Revolusi.
Sedangkan ancaman dari dalam berupa pemberontakan-pemberontakan yang dianggap
merongrong terhadap kedaulatan Republik Indonesia. Pemberontakan-pemberontakan
itu seperti PRRI/PERMESTA, PKI, DI/TII, RMS, dan sebagainya. Eksistensi Negara
Republik Indonesia akhirnya dapat diselamatkan oleh suatu kekuatan yang
kemudian membentuk pemerintahan yang disebut dengan Orde Baru. Kekuatan utama yang
menjadi pendukung Orde Baru adalah militer. Dengan demikian pada masa Orde Baru
terjadi militerisasi dalam sejarah (McGregore, 2008 : 51-64).
Sejarah
Nasional Indonesia yang direkontruksi oleh Orde Baru adalah Sejarah Nasional
yang penuh dengan interpretasi kekuasaan. Penulisan Sejarah Nasional pada
dasarnya merupakan promosi dari pemerintah, karena sejarah nasional terkait
erat dengan legitimasi negara dan identitas nasional (Sutherland, 2008 : 38).
Orde Baru mencoba membuat satu identitas atau mendefinisikannya sendiri yaitu
koreksi total atas penyelewengan-penyelewengan di segala bidang, dan berusaha
menyusun kembali kekuatan Bangsa dan menentukan cara-cara yang tepat untuk
menumbuhkan stabilitas nasional jangka panjang sehingga mempercepat proses pembangunan
Bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (Notosusanto, 1987 :
173). Pemerintahan yang berlangsung sebelum Orde Baru diinterpretasikan sebagai
suatu keadaan yang tidak lebih baik daripada pemerintahan. Orde Baru bahkan diinterpretasi dengan kondisi yang
kontraproduktif dengan Orde Lama.
Orde Baru secara efektif berusaha keras menyusun
metanarasi sebagai transformasi dari periode sebelumnya untuk membangun
kesadaran, yang sebenarnya kesadaran semu hasil manipulasi sejarah dengan
cerdik (tepatnya licik) menggunakan baik media modern (film Pengkhianatan G 30
S/PKI) maupun seni tradisional (wayang kulit dengan lakon carangan Semar Mbabar
Jatidiri) untuk meneguhkan identifikasi diri sang Penguasa. Penguasa Orde Baru
menyadari potensi sejarah sebagai sarana legitimasi bagi kekuasaannya, dengan
demikian sejarah diletakkan dalam kerangka ideologi dalam konteks dominasi,
yang menjadi kode interpretasi yang mengamankan integrasi masyarakat dengan
membenarkan sistem otoritas yang ada.21 Kiranya beralasan untuk menyebut masa
Orde Baru sebagai masa kegelapan historiografi dalam arti sebenarnya, maka masa
Reformasi boleh diharapkan sebagai Renaissance bahkan
Pencerahan.
SALAM KENAL SEMUA,…!!! SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
ReplyDeleteDEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
Saya Sangat BerTerima kasih Atas Bantuan Angka Ritual AKI…Angka AKI KANJENG Tembus 100%…Saya udah kemana-mana mencari angka yang mantap selalu gak ada hasilnya…sampai- sampai hutang malah menumpuk…tanpa sengaja seorang teman lagi cari nomer jitu di internet…Kok ketemu alamat KI KANJENG..Saya coba beli Paket 2D ternyata Tembus…dan akhirnya saya pun membeli Paket 4D…Bagai di sambar Petir..Ternyata Angka Ritual Ghoib KI KANJENG…Tembus 4D…Baru kali ini saya mendapat angka ritual yang benar-benar Mantap…Bagi saudara yang ingin merubah Nasib anda seperti saya…Anda Bisa CALL/SMS Di Nomer KI KANJENG DI 085-320-279-333.(((Buktikan Aja Sendiri Saudara-Saudari)))
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG GAIB
3.JUAL TUYUL MEMEK
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<
SALAM KENAL SEMUA,…!!! SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
Saya Sangat BerTerima kasih Atas Bantuan Angka Ritual AKI…Angka AKI KANJENG Tembus 100%…Saya udah kemana-mana mencari angka yang mantap selalu gak ada hasilnya…sampai- sampai hutang malah menumpuk…tanpa sengaja seorang teman lagi cari nomer jitu di internet…Kok ketemu alamat KI KANJENG..Saya coba beli Paket 2D ternyata Tembus…dan akhirnya saya pun membeli Paket 4D…Bagai di sambar Petir..Ternyata Angka Ritual Ghoib KI KANJENG…Tembus 4D…Baru kali ini saya mendapat angka ritual yang benar-benar Mantap…Bagi saudara yang ingin merubah Nasib anda seperti saya…Anda Bisa CALL/SMS Di Nomer KI KANJENG DI 085-320-279-333.(((Buktikan Aja Sendiri Saudara-Saudari)))
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG GAIB
3.JUAL TUYUL MEMEK
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<
SALAM KENAL SEMUA,…!!! SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
Saya Sangat BerTerima kasih Atas Bantuan Angka Ritual AKI…Angka AKI KANJENG Tembus 100%…Saya udah kemana-mana mencari angka yang mantap selalu gak ada hasilnya…sampai- sampai hutang malah menumpuk…tanpa sengaja seorang teman lagi cari nomer jitu di internet…Kok ketemu alamat KI KANJENG..Saya coba beli Paket 2D ternyata Tembus…dan akhirnya saya pun membeli Paket 4D…Bagai di sambar Petir..Ternyata Angka Ritual Ghoib KI KANJENG…Tembus 4D…Baru kali ini saya mendapat angka ritual yang benar-benar Mantap…Bagi saudara yang ingin merubah Nasib anda seperti saya…Anda Bisa CALL/SMS Di Nomer KI KANJENG DI 085-320-279-333.(((Buktikan Aja Sendiri Saudara-Saudari)))
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG GAIB
3.JUAL TUYUL MEMEK
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<
togel singapore
ReplyDelete